Khasiat jeruk nipis untuk perawatan keris pada proses perendaman, pembersihan, pelapisan, pembentukan warna, pemberian aroma dan pencegahan karat.
Kali ini saya akan mencoba memberikan sedikit informasi mengenai khasiat dari buah jeruk nipis, namun pada pembahasan saya kali ini bukanlah mengenai khasiat dan manfaat untuk kesehatan dan kecantikan, melainkan untuk perawatan benda pusaka budaya bangsa Indonesia, salah satunya yang akan saya bahas di sini adalah mengenai proses perawatan keris.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, secara turun-temurun telah memanfaatkan buah jeruk nipis untuk perawatan keris secara berkala. Sikap sayang dan menghargai benda pusaka telah menimbulkan tatacara khusus didalam perawatannya. Keris itu sendiri terdiri dari dua benda, yaitu warangka atau sarung tempat menyimpan keris, dan senjata keris itu sendiri.
Tradisi memandikan keris bagi masyarakat Jawa pada umumnya dilakukan setiap tahun sekali, biasanya pada bulan Suro atau Muharam. Sedangkan untuk hari yang dianggap baik biasanya hari Jum'at Kliwon atau Anggara Kasih, menurut kepercayaan Jawa. Untuk waktunya yang terbaik adalah pagi hari mulai pukul 08.00 WIB dan harus sudah selesai pada pukul 11.00 WIB.
PAMOR MENONJOL
Bila memandikan keris dilakukan sesuai dengan tatacara yang telah ditentukan akan memberikan hasil kerja yang cepat dan memuaskan. Adapun Pamor pada keris bisa terlihat menonjol, kehitaman keris tidak gelap. Salah satu penyebabnya karena cahaya matahari pada saat itu memberikan penerangan cahaya sebaik-baiknya, dan sangat membantu sekali dalam pembersihan dan pencucian kotoran pada keris.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah tempat memandikan keris tersebut. Usahakan tempatnya bersih dan terbuka, akan tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk ruangannya pun usahakan terhindar dari hembusan angin dan debu.
Bahan-bahan dan Alat
Bahan yang digunakan untuk mencuci keris adalah,
- Jeruk Nipis
- Air kelapa muda
- Minyak Cendana atau Minyak kelapa murni
- Air bersih
- Warangan (bahan mineral yang mengandung unsur arsenikum).
Alat-alat
- Wadah untuk merendam keris
- Pisau tajam
- Silet
- Kuas kasar
- Sikat halus
- Kertas penghisap air
- Kain lap
Keterangan:
- Pilih jeruk nipis yang ukurannya besar, matang, dan banyak kandungan airnya.
- Kuas besar berfungsi sebagai sikat dibuat dari potongan-potongan daun nanas kering
- Minyak kelapa murni yang dibuat secara tradisional, dari rebusan santan kelapa.
Proses Perawatan Keris
#1. Perendaman
Sebelum dilakukan pembersihan, keris direndam terlebih dahulu dalam air yang telah dicampur dengan air perasan jeruk nipis dan air kelapa muda.
Komposisi campurannya adalah,
- 1,5 liter air bersih.
- 5 buah jeruk nipis, ambil air perasan sari buahnya.
- 1 buah kelapa muda, ambil airnya
Bila kerisnya kotor sekali, jeruk nipisnya bisa ditambahkan hingga tujuh buah.
Saat air rendamannya telah siap, rendandamlah keris tersebut hingga sebatas besinya saja. Biarkan keris terendam selama dua hari dua malam. Manfaat dari perendaman ini agar melunakkan kotoran dan karat pada permukaan keris.
#2. Pembersihan
Selama keris dalam masa perendaman, pada pagi harinya keris tersebut dibersihkan kotorannya, dengan cara mengeluarkannya dari wadah rendamannya, lalu menyikatnya dengan menggunakan sikat kasar. Tujuan dilakukannya pembersihan diluar wadah rendaman, agar kotoran tidak masuk kedalam air rendaman pada saat penyikatan pada keris.
Setelah selesai membersihkan, lalu guyurlah terlebih dahulu keris tersebut dengan menggunakan air bersih. Dan lakukan perlakuan yang sama pada esok paginya. Setelah kotorannya bersih, keris direndam sebentar dengan air panas.
Tujuan dilakukan penyiraman dengan air panas adalah untuk lebih memastikan agar lemak-lemak yang masih melekat pada permukaan keris tersebut dapat menghilang.
#3. Pelapisan
Setelah selesai melakukan perendaman selama dua hari lamanya, lalu ngkatlah keris tersebut dan keringkan. Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dibantu dengan menggunakan kertas pengering pada bagian-bagian keris yang masih basah.
Pada saat keris tersebut telah benar-benar kering, maka selanjutnya permukaan keris dilapisi waragan. dengan cara mengerik warangan tersebut dengan menggunakan silet, kemudian digerus hingga menjadi bubuk halus. Setelah itu, bubuk warangan yang sudah halus tadi dicampurkan dengan air perasan jeruk nipis. Lalu aduk hingga membentuk campuran kental.
Setelah warangannya telah siap, maka oleskan secara menyeluruh pada permukaan keris dengan menggunakan kuas halus. Pada saat pengolesan harus benar-benar reliti, agar warangan yang dioleskan pada keris terpapar rapi dan merata.
Setelah selsai mengoleskan, maka kemudian keris tersebut diangin-anginkan selama sepuluh menit. Caranya dengan menyandarkan keris tersebut ditempat yang terkena hembusan angin bertiup, dan bila sudah kering, warangan pada permukaan keris akan tampak keras.
#4. Pembentukan warna
Bila keris tersebut sudah kering, kemudian keris tersebut diteteskan dengan air perasan jeruk nipis. Bagian yang pertama diberi tetesan adalah bagian pangkal keris terlebih dahulu, lalu biarkan air perasan jeruk nipis itu mengalir hingga ke ujung keris, kemudian ratakan dengan kuas halus.
Biarkan hingga mengering, disini akan terlihat sedikit demi sedikit permukaan keris tampak mulai menghitam.
Perlakuan itu dikerjakan berulang-ulang hingga tingkat kehitaman tercapai. Begitu dirasakan kehitaman pada keris sudah cukup, barulah pelumuran dengan jeruk nipis dihentikan. Jangan sampai warna keris tersebut terlalu hitam, karena pamornya bisa turut menghitam.
Setelah selesai melakukan pelumuran jeruk nipis, kemudian keris tersebut diguyur dengan air masak yang sudah dingin. Pembilasan ini dilakukan hingga air jeruk nipis tidak lagi menempel pada permukaan keris.
#5. Pemberian Aroma dan Pencegah Karat
Pastikan kondisi keris sudah benar-benar kering. Bila masih terlihat ada bagian yang masih basah, maka segera keringkan dengan kertas penyerap air hingga keris tersebut benar-benar kering sempurna.
Keris yang sudah mengering dengan sempurna tadi, selanjutnya bisa langsung dilamuri dengan minyak cendana. Caranya dengan mengoleskan minyak cendana tersebut perlahan-lahan pada permukaan keris tipis-tipis saja dengan menggunakan kuas halus.
Selain mengharumkan keris, minyak cendana juga berfungsi untuk mencegah karat pada keris.
Namun bila tidak mempunyai minyak cendana, dapat pula menggunakan minyak kelapa murni. Kemudian biarkan keris tersebut diangin-anginkan ditempat terbuka selama 15-30 menit, agar benar-benar kering. Bila keris tersebut sudah mengering secara sempurna, maka masukkan keris tersebut kedalam warangka, lalu disimpan ditempat yang aman. Atau bisa juga dipajang ditempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak.
Demikianlah proses perawatan keris dengan menggunakan jeruk nipis yang sudah menjadi kebiasaan turun-temurun masyarakat jawa pada umumnya, dan juga sebagai bagian dari khasanah budaya bangsa Indonesia. Semoga artikel yang saya buat ini bisa bermanfaat dan bisa memberikan sedikit informasi kepada anda yang mengunjungi blog saya ini.
Khasiat jeruk nipis untuk perawatan keris pada proses perendaman, pembersihan, pelapisan, pembentukan warna, pemberian aroma dan pencegahan karat.
Kali ini saya akan mencoba memberikan sedikit informasi mengenai khasiat dari buah jeruk nipis, namun pada pembahasan saya kali ini bukanlah mengenai khasiat dan manfaat untuk kesehatan dan kecantikan, melainkan untuk perawatan benda pusaka budaya bangsa Indonesia, salah satunya yang akan saya bahas di sini adalah mengenai proses perawatan keris.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, secara turun-temurun telah memanfaatkan buah jeruk nipis untuk perawatan keris secara berkala. Sikap sayang dan menghargai benda pusaka telah menimbulkan tatacara khusus didalam perawatannya. Keris itu sendiri terdiri dari dua benda, yaitu warangka atau sarung tempat menyimpan keris, dan senjata keris itu sendiri.
Tradisi memandikan keris bagi masyarakat Jawa pada umumnya dilakukan setiap tahun sekali, biasanya pada bulan Suro atau Muharam. Sedangkan untuk hari yang dianggap baik biasanya hari Jum'at Kliwon atau Anggara Kasih, menurut kepercayaan Jawa. Untuk waktunya yang terbaik adalah pagi hari mulai pukul 08.00 WIB dan harus sudah selesai pada pukul 11.00 WIB.
PAMOR MENONJOL
Bila memandikan keris dilakukan sesuai dengan tatacara yang telah ditentukan akan memberikan hasil kerja yang cepat dan memuaskan. Adapun Pamor pada keris bisa terlihat menonjol, kehitaman keris tidak gelap. Salah satu penyebabnya karena cahaya matahari pada saat itu memberikan penerangan cahaya sebaik-baiknya, dan sangat membantu sekali dalam pembersihan dan pencucian kotoran pada keris.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah tempat memandikan keris tersebut. Usahakan tempatnya bersih dan terbuka, akan tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk ruangannya pun usahakan terhindar dari hembusan angin dan debu.
Bahan-bahan dan Alat
Bahan yang digunakan untuk mencuci keris adalah,
- Jeruk Nipis
- Air kelapa muda
- Minyak Cendana atau Minyak kelapa murni
- Air bersih
- Warangan (bahan mineral yang mengandung unsur arsenikum).
Alat-alat
- Wadah untuk merendam keris
- Pisau tajam
- Silet
- Kuas kasar
- Sikat halus
- Kertas penghisap air
- Kain lap
Keterangan:
- Pilih jeruk nipis yang ukurannya besar, matang, dan banyak kandungan airnya.
- Kuas besar berfungsi sebagai sikat dibuat dari potongan-potongan daun nanas kering
- Minyak kelapa murni yang dibuat secara tradisional, dari rebusan santan kelapa.
Proses Perawatan Keris
#1. Perendaman
Sebelum dilakukan pembersihan, keris direndam terlebih dahulu dalam air yang telah dicampur dengan air perasan jeruk nipis dan air kelapa muda.
Komposisi campurannya adalah,
- 1,5 liter air bersih.
- 5 buah jeruk nipis, ambil air perasan sari buahnya.
- 1 buah kelapa muda, ambil airnya
Bila kerisnya kotor sekali, jeruk nipisnya bisa ditambahkan hingga tujuh buah.
Saat air rendamannya telah siap, rendandamlah keris tersebut hingga sebatas besinya saja. Biarkan keris terendam selama dua hari dua malam. Manfaat dari perendaman ini agar melunakkan kotoran dan karat pada permukaan keris.
#2. Pembersihan
Selama keris dalam masa perendaman, pada pagi harinya keris tersebut dibersihkan kotorannya, dengan cara mengeluarkannya dari wadah rendamannya, lalu menyikatnya dengan menggunakan sikat kasar. Tujuan dilakukannya pembersihan diluar wadah rendaman, agar kotoran tidak masuk kedalam air rendaman pada saat penyikatan pada keris.
Setelah selesai membersihkan, lalu guyurlah terlebih dahulu keris tersebut dengan menggunakan air bersih. Dan lakukan perlakuan yang sama pada esok paginya. Setelah kotorannya bersih, keris direndam sebentar dengan air panas.
Tujuan dilakukan penyiraman dengan air panas adalah untuk lebih memastikan agar lemak-lemak yang masih melekat pada permukaan keris tersebut dapat menghilang.
#3. Pelapisan
Setelah selesai melakukan perendaman selama dua hari lamanya, lalu ngkatlah keris tersebut dan keringkan. Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dibantu dengan menggunakan kertas pengering pada bagian-bagian keris yang masih basah.
Pada saat keris tersebut telah benar-benar kering, maka selanjutnya permukaan keris dilapisi waragan. dengan cara mengerik warangan tersebut dengan menggunakan silet, kemudian digerus hingga menjadi bubuk halus. Setelah itu, bubuk warangan yang sudah halus tadi dicampurkan dengan air perasan jeruk nipis. Lalu aduk hingga membentuk campuran kental.
Setelah warangannya telah siap, maka oleskan secara menyeluruh pada permukaan keris dengan menggunakan kuas halus. Pada saat pengolesan harus benar-benar reliti, agar warangan yang dioleskan pada keris terpapar rapi dan merata.
Setelah selsai mengoleskan, maka kemudian keris tersebut diangin-anginkan selama sepuluh menit. Caranya dengan menyandarkan keris tersebut ditempat yang terkena hembusan angin bertiup, dan bila sudah kering, warangan pada permukaan keris akan tampak keras.
#4. Pembentukan warna
Bila keris tersebut sudah kering, kemudian keris tersebut diteteskan dengan air perasan jeruk nipis. Bagian yang pertama diberi tetesan adalah bagian pangkal keris terlebih dahulu, lalu biarkan air perasan jeruk nipis itu mengalir hingga ke ujung keris, kemudian ratakan dengan kuas halus.
Biarkan hingga mengering, disini akan terlihat sedikit demi sedikit permukaan keris tampak mulai menghitam.
Perlakuan itu dikerjakan berulang-ulang hingga tingkat kehitaman tercapai. Begitu dirasakan kehitaman pada keris sudah cukup, barulah pelumuran dengan jeruk nipis dihentikan. Jangan sampai warna keris tersebut terlalu hitam, karena pamornya bisa turut menghitam.
Setelah selesai melakukan pelumuran jeruk nipis, kemudian keris tersebut diguyur dengan air masak yang sudah dingin. Pembilasan ini dilakukan hingga air jeruk nipis tidak lagi menempel pada permukaan keris.
#5. Pemberian Aroma dan Pencegah Karat
Pastikan kondisi keris sudah benar-benar kering. Bila masih terlihat ada bagian yang masih basah, maka segera keringkan dengan kertas penyerap air hingga keris tersebut benar-benar kering sempurna.
Keris yang sudah mengering dengan sempurna tadi, selanjutnya bisa langsung dilamuri dengan minyak cendana. Caranya dengan mengoleskan minyak cendana tersebut perlahan-lahan pada permukaan keris tipis-tipis saja dengan menggunakan kuas halus.
Selain mengharumkan keris, minyak cendana juga berfungsi untuk mencegah karat pada keris.
Namun bila tidak mempunyai minyak cendana, dapat pula menggunakan minyak kelapa murni. Kemudian biarkan keris tersebut diangin-anginkan ditempat terbuka selama 15-30 menit, agar benar-benar kering. Bila keris tersebut sudah mengering secara sempurna, maka masukkan keris tersebut kedalam warangka, lalu disimpan ditempat yang aman. Atau bisa juga dipajang ditempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak.
Demikianlah proses perawatan keris dengan menggunakan jeruk nipis yang sudah menjadi kebiasaan turun-temurun masyarakat jawa pada umumnya, dan juga sebagai bagian dari khasanah budaya bangsa Indonesia. Semoga artikel yang saya buat ini bisa bermanfaat dan bisa memberikan sedikit informasi kepada anda yang mengunjungi blog saya ini.
No comments:
Post a Comment